28 Mei Waswas Beli Saham? Pertimbangkan 4 Instrumen Investasi Ini!
Untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot ke level 4.000-an. Penyebab utamanya adalah pandemi corona yang menyerang dunia, termasuk Indonesia. Alhasil, investasi beli saham pun agak dihindari. Investor memilih investasi yang relatif lebih aman (safe haven) walaupun potensi keuntungannya cenderung lebih kecil. Bahkan mungkin saat ini kamu juga sedang mencari-cari alternatif investasi selain saham. Ini dia beberapa rekomendasi yang bisa kamu pertimbangkan!
Obligasi pemerintah
Di Indonesia, obligasi pemerintah disebut juga dengan Surat Utang Negara (SUN). Sesuai namanya, SUN merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia. Dengan berinvestasi pada SUN, artinya kamu memberikan pinjaman utang kepada pemerintah. Nantinya, pemerintah akan mengembalikan pinjaman kamu dengan disertai coupon (bunga). Uang yang didapatkan dari SUN akan dialokasikan untuk kepentingan negara, misalnya membiayai defisit APBN.
Kabar baiknya, karena dikeluarkan oleh pemerintah, maka SUN dijamin oleh negara. Jadi, jika seandainya coupon kamu tidak dibayarkan, nilai pokok atau nominal investasi awal kamu akan tetap aman. Itulah kenapa SUN menjadi salah satu rekomendasi instrumen investasi yang relatif aman kalau kamu waswas mau beli saham.
Emas
Walaupun mungkin terkesan “jadul”, sampai sekarang emas masih menjadi instrumen investasi yang banyak dipilih orang Indonesia. Setiap tahunnya, umumnya emas mengalami kenaikan harga sehingga membuatnya dinilai menguntungkan. Terlebih, emas juga merupakan instrumen investasi yang mudah dikelola dan diperjualbelikan.
Sebaiknya, pilihlah emas batangan untuk berinvestasi saat waswas beli saham mengingat kadarnya yang lebih tinggi, bahkan bisa sampai 99%. Idealnya, semakin berat batang emas, maka harganya relatif semakin murah karena ongkos produksi yang cenderung lebih murah pula.
Pasar uang
Contoh dari instrumen pasar uang adalah deposito, sertifikat Bank Indonesia (BI), dan surat utang berjangka waktu setahun. Di dunia investasi, pasar uang memang dikenal sebagai instrumen yang memiliki potensi risiko relatif kecil karena tingkat fluktuasinya pun cenderung rendah. Karena hal tersebut pula, instrumen investasi pasar uang pun menawarkan performa yang relatif stabil. Yes, bahkan saat nilai IHSG sedang merosot.
Kamu bisa berinvestasi di pasar uang dengan menempatkan dana pada masing-masing instrumen. Namun, kalau mau lebih mudah, praktis, dan relatif lebih menguntungkan, kamu bisa berinvestasi reksadana pasar uang. Ada Manajer Investasi (MI) yang bertugas mengumpulkan dana kamu dan para investor lain untuk ditempatkan ke berbagai instrumen pasar uang tersebut. Asyiknya lagi, sekarang telah hadir aplikasi reksadana pasar uang seperti Xsaver yang semakin memudahkan kegiatan investasi kamu.
Properti
Ketika wabah corona mulai meluas ke Indonesia, sektor properti sempat dikhawatirkan akan melemah. Padahal, instrumen investasi satu ini diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2020 ini. Prediksi tersebut bukannya tanpa alasan, Xultan. Menjelang akhir tahun 2019, optimisme konsumen terhadap pembelian properti ternyata mengalami peningkatan.
Nah, menurut situs berita Kompas, transaksi properti memang masih berjalan dengan relatif normal. Bahkan minat pembelian properti masih cenderung stabil, khususnya dari kalangan konsumen end user yang mendominasi pasar, dengan persentase 70% hingga 80%. Wah, kalau memang kondisi finansial kamu memungkinkan, tidak ada salahnya berinvestasi di instrumen investasi properti sebagai alternatif beli saham.
Melihat kondisi IHSG yang belum stabil akibat corona, wajar kalau kamu jadi waswas beli saham. Sebagai alternatifnya, kamu bisa mempertimbangkan keempat rekomendasi instrumen investasi di atas. Kira-kira mana yang akan kamu pilih, Xultan?