
28 Mei Uang Menipis Saat WFH, Apa yang Harus Kamu Lakukan?
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menunjukkan jumlah pekerja formal yang terkena PHK selama pandemi virus corona adalah 229.789. Sedangkan pekerja yang dirumahkan dengan status gaji sebagian atau tanpa gaji sama sekali mencapai 1.270.367. Tentu saja ini menyebabkan penurunan penghasilan yang didapat karyawan. Lalu, bagaimana dengan yang masih bekerja dari rumah alias work from home? Ternyata, karyawan yang masih work from home pun merasakan bagaimana uang menipis lebih cepat.
Soalnya, memang tidak dipungkiri kalau kebutuhan selama bekerja di rumah pun memakan banyak biaya. Seperti tagihan air dan listrik yang makin meningkat karena lebih sering digunakan, serta tagihan internet sebagai pendukung lancarnya pekerjaan. Lalu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hal ini?
Beli kebutuhan pokok dengan cermat
Saat uang menipis, kamu harus lebih cermat dan tepat lagi dalam memperkirakan jumlah bahan makanan yang akan dibeli. Sebelumnya, catat dulu apa saja bahan makanan yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya. Karena tidak bisa pergi ke luar rumah dengan leluasa, kamu bisa belanja sekaligus, tapi dengan mempertimbangkan masa pakai bahan makanan tersebut.
Misalnya, kamu bisa membeli beras dan minyak dalam jumlah yang sesuai untuk kebutuhan satu bulan karena dua bahan makanan ini termasuk yang tahan lama. Namun, kamu tidak beli membeli sayur dan buah segar langsung untuk kebutuhan satu bulan karena cepat membusuk. Alternatifnya, kamu harus mencicil beli sayur dan buah ini per satu minggu atau dua kali dalam seminggu. Dengan begitu, sayur tidak akan busuk karena disimpan terlalu lama dalam kulkas.
Usahakan untuk masak sendiri
Membeli makanan melalui layanan delivery memang terdengar praktis. Namun, lama kelamaan hal ini akan membuat uang menipis. Sebagai langkah penghematan, kamu bisa memasak sendiri di rumah dengan bahan makanan yang tadi sudah dibeli. Selain hemat, memasak makanan sendiri juga lebih sehat karena kamu tahu bahan apa saja yang dicampurkan dalam makanan tersebut. Kalaupun terpaksa harus menggunakan layanan antar, pesan sekaligus untuk satu hari agar tidak membuang biaya ongkos kirim jika memesan tiga kali sehari.
Kurangi penggunaan listrik yang tidak terpakai
Selama bekerja dari rumah, kamu memang tidak mengeluarkan biaya makan siang di luar dan transportasi pergi pulang kerja. Namun, kamu mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk tagihan listrik. Secara, segala aktivitas berpusat di rumah, maka sudah pasti tagihan dasar rumah tangga akan semakin naik.
Di saat seperti ini, kamu harus lebih waspada dan hati-hati agar tagihan tidak naik. Gunakan listrik sehemat mungkin dan pakai sesuai dengan kebutuhan. Saat sudah tidak terpakai, matikan listrik agar tidak meningkatkan jumlah tagihannya. Kalau memang memungkinkan, pusatkan kegiatan keluarga di satu ruangan demi menghemat penggunaan listrik di ruangan lainnya.
Batasi anggaran entertainment
Selama berada di rumah, sudah pasti kamu merasa bosan dan membutuhkan hiburan dari hal-hal yang sifatnya tersier atau entertainment. Bentuk hiburannya sangat beragam. Bisa jadi langganan TV series dan musik dari aplikasi online atau membeli barang-barang hiburan dari situs e-commerce. Walau sebenarnya sah-sah saja, jangan sampai anggaran untuk entertainment membuat uang menipis lebih cepat. Kamu harus batasi anggarannya sebelum semuanya terpakai untuk hiburan saja.
Daripada uang menipis terpakai untuk hiburan dan hal-hal yang kurang bermanfaat, lebih baik kamu anggarkan sebagai modal investasi reksadana pasar uang. Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi investor pemula dengan modal kecil serta tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko investasi. Soal portofolio aset dan pengelolaannya akan dibantu oleh manajer investasi. Kamu bisa mulai investasi reksadana pasar uang pakai aplikasi Xsaver dengan modal Rp50 ribu saja.