fbpx

Resesi Ekonomi dalam Investasi Reksadana, Amankah?

Resesi Ekonomi dalam Investasi Reksadana, Amankah?

Resesi ekonomi adalah suatu kondisi dalam ekonomi makro ketika produk domestik bruto mengalami penurunan atau saat nilai pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal (atau lebih) dalam satu tahun.  Akibat dari resesi bisa sangat luas. Bisa dibilang, seluruh aktivitas ekonomi akan mengalami penurunan.

Pertanyaannya, apakah aman melakukan investasi dalam masa perekonomian saat ini? Apakah reksadana yang dinilai sebagai instrumen investasi paling minim risiko tetap aman dimainkan dalam masa resesi ekonomi? Ini dia penjelasannya.

Aktivitas ekonomi melemah saat resesi

Mulai dari penghujung tahun 2018 hingga menjelang penghujung tahun 2019 ini kamu mungkin sering mendengar berita tentang adanya resesi ekonomi. Peningkatan risiko resesi ekonomi belakangan tidak hanya muncul di satu negara. Bahkan Hong Kong sudah masuk dalam masa krisis dan dampaknya terasa hingga mancanegara.

Bagaimana dengan Indonesia sendiri? Pertumbuhan ekonomi tanah air sebenarnya juga sempat mengalami penurunan pada kuartal III tahun 2018 lalu. Memasuki tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali menurun hingga menjadi 5,07% dari yang awalnya 5,18%. Penghasilan masyarakat pun menurun, mengakibatkan daya beli lemah.

Meningkatnya risiko investasi

Bagaimana dengan investasi? Resesi ekonomi mau tidak mau membuat tingkat risiko investasi naik. Investor pun harus semakin hati-hati dalam menggunakan uangnya karena dapat berakibat fatal jika sampai salah langkah.

Saat resesi ekonomi, kondisi menjadi sangat sulit diprediksi. Satu waktu kamu bisa menemukan instrumen investasi yang sangat menguntungkan, namun hanya dalam sekejap waktu saja, instrumen tersebut bisa berbalik merugikan.

Reksadana yang sering dianggap sebagai instrumen investasi paling aman pun naik tingkat risikonya. Jika tidak pandai memilih jenis reksadana, bukan tidak mungkin kamu justru merugi. Lalu, bagaimana cara memilih instrumen investasi yang tepat untuk masa resesi? Amankah berinvestasi saat resesi?

Memilih instrumen investasi saat resesi

Meski pada masa resesi ekonomi seluruh aktivitas ekonomi menjadi lesu, bukan berarti kamu tidak bisa berinvestasi sama sekali. Kamu harus ingat, investasi adalah tentang waktu yang akan datang. Resesi ekonomi pun tidak akan terus-terusan terjadi.

Untuk bisa mendapatkan return atau imbal hasil yang menguntungkan, kamu harus pintar-pintar memilih instrumen investasi. Ya, beberapa instrumen investasi memang lebih “kebal” terhadap resesi ekonomi jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Salah satu instrumen investasi konvensional yang “kebal” resesi adalah emas. Orang-orang dulu sering menyimpan emas karena nilainya selalu stabil. Tingkat risiko emas pun tergolong rendah. Namun jika kamu kurang senang dengan emas bisa memilih instrumen lain seperti reksadana.

Reksadana yang bisa dipilih

Ada beberapa jenis reksadana yang bisa kamu pilih untuk berinvestasi pada masa resesi ekonomi. Dari beberapa pilihan tersebut, reksadana pasar uang dianggap sebagai pilihan terbaik. Mengapa? Ini karena reksadana pasar uang memberikan return yang stabil (selalu di atas deposito).

Selain itu, reksadana pasar uang juga memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Artinya, kamu bisa membeli dan menjual unit reksadana kapan pun juga. Dengan reksadana pasar uang ini, kamu bisa memiliki dana darurat yang bisa ditarik kapan saja sewaktu masa resesi.

Meski dalam masa krisis aktivitas ekonomi menjadi tidak bergairah, bukan berarti kamu tidak bisa berinvestasi. Kamu masih bisa bermain reksadana dengan memilih jenis yang paling tepat dan sesuai kebutuhan. Apalagi saat ini kamu bisa memulai investasi reksadana secara online bersama aplikasi Xdana. Semoga informasi ini bisa membantu!