
28 Apr Pasar Saham Sedang Tidak Pasti, Saatnya Investasi Reksadana Pasar Uang
Meluasnya wabah virus corona tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat dunia, tapi juga kondisi ekonomi global. Indonesia pun tidak luput dari situasi ini. Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) tercatat mengalami penurunan yang cukup signifikan. Per Maret 2020 lalu, IHSG turun ke level 4.000-an, padahal biasanya cukup stabil di level 5.000-an. Wajar kalau investor jadi kalang kabut. Apakah kamu juga mengalami hal yang sama? Mungkin ini saatnya untuk melirik investasi reksadana pasar uang, Xultan.
Apabila dibandingkan dengan saham, potensi keuntungan reksadana pasar uang memang relatif lebih kecil. Namun, fluktuasinya yang tidak sebesar saham membuat performa investasi reksadana pasar uang justru cenderung stabil di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini.
Kondisi IHSG yang terjun bebas
Akibat pandemi corona, per 13 Maret 2020 lalu, pasar saham Indonesia mengalami penurunan hingga 22%. Persentase pelemahan ini dinilai paling besar kedua sejak krisis ekonomi 2008 sebesar 50%. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, seperti yang dilansir situs Wartaekonomi.
Pada hari-hari normal, biasanya IHSG mampu berada di level 5.000-an. Namun, ketidakpastian ekonomi akibat corona membuat level tersebut turun hingga 4.000-an. Demi menjaga performa pasar saham, BEI bahkan sempat menghentikan perdagangan saham secara sementara walau saat ini telah dibuka kembali. Langkah ini disebut juga dengan istilah trading halt, yang juga pernah dilakukan oleh BEI pada 2008 dan 2015.
Kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia
Melihat penurunan pasar saham tersebut, wajar banget kalau para investor saham jadi kepikiran dan panik. Presiden Joko Widodo, seperti yang dikutip dari situs Liputan 6, bahkan mengatakan bahwa pemerintah pun tidak bisa melawan kepanikan tersebut. Namun, bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah telah mengambil sejumlah kebijakan untuk membantu kamu dan investor lain berpikir lebih rasional di tengah ketidakpastian ekonomi yang menurunkan pasar saham.
Salah satu tindakan yang diambil OJK adalah mengizinkan perusahaan publik (emiten) untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa harus melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dulu. Selain itu, pada buyback tersebut, jumlah saham diperbolehkan antara 10% sampai maksimal 20% dari modal disetor. Dengan syarat, jumlah saham minimal yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
Lalu, bagaimana dengan nasib investasi saham milik para investor? Mengingat terjadi penurunan, tentu kurang bijak rasanya kalau kamu melakukan penjualan saham saat ini. Ingatlah bahwa saham merupakan investasi jangka panjang yang fluktuasinya memang tinggi. Yakinlah bahwa setelah pandemi corona berakhir, nilai saham akan kembali menguat. Sementara itu, kamu bisa menjajal investasi lain yang relatif lebih stabil di situasi seperti ini, yaitu investasi reksadana pasar uang.
Reksadana pasar uang bisa jadi alternatif investasi
Jika dibandingkan saham, investasi reksadana pasar uang memang memiliki tingkat risiko yang relatif lebih rendah. Ini karena uang kamu ditempatkan di instrumen-instrumen pasar uang yang fluktuasinya relatif kecil, seperti deposito dan surat utang jangka pendek. Alhasil, performanya pun relatif stabil, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi. Dikutip dari situs Investasi Kontan, para manajer investasi optimis kalau reksadana pasar uang punya prospek yang bagus sampai akhir tahun 2020 nanti.
Masih dari sumber yang sama, nilai return investasi reksadana pasar uang pada akhir tahun nanti diproyeksikan bakal mencapai sekitar 5,3% sampai 6,4% net untuk investor. Proyeksi tersebut sepertinya tidak meleset, Xultan. Kalau kamu lihat di aplikasi reksadana pasar uang Xsaver, total gain Mandiri Investa Pasar Uang (produk reksadana yang ditawarkan Xsaver), mencapai 5,64% dalam setahun. Data ini diambil pada tanggal 14 April 2020.
Tidak ada yang tahu pasti kapan pandemi corona bakal berakhir. Artinya, kondisi pasar saham Indonesia pun belum diketahui kapan bisa menguat lagi. Sambil menunggu, kamu bisa mulai investasi reksadana pasar uang agar tetap mendapatkan potensi keuntungan yang relatif lebih stabil. Kamu tidak perlu mendatangi kantor perusahaan reksadana kok, cukup download aplikasi Xsaver di smartphone kamu!