fbpx

Kriteria Manajer Investasi Tentukan Reksadana Aman

Kriteria Manajer Investasi Tentukan Reksadana Aman

Kriteria Manajer Investasi Tentukan Reksadana Aman

Salah satu alasan kenapa reksadana cocok buat investor pemula adalah kepraktisannya. Hal ini tidak terlepas dari peran manajer investasi dalam mengelola aset reksadana kamu agar bisa untung maksimal. Itulah kenapa agar hal tersebut tercapai, kamu perlu memastikan bahwa perusahaan manajer investasi memang punya performa yang oke. Idealnya, hal tersebut bisa lakukan dengan mempelajari dulu kriteria-kriteria manajer investasi untuk investasi reksadana yang aman.

Track record baik dalam mengelola dana

Tidak ada cara paling tepat untuk menilai kualitas performa manajer investasi selain mengecek sepak terjang atau track record-nya. Kamu bisa mendapatkan informasi tentang hal ini melalui prospektus reksadana pada bagian manajer investasi. Tenang saja, idealnya perusahaan reksadana yang baik selalu menyediakan prospektus untuk para investornya.

Dari sini, kamu bisa tahu sudah berapa lama manajer investasi beroperasi, aset reksadana apa saja yang pernah dikelola, hingga identitas pemilik perusahaan manajer investasi. Selain itu, cari tahu pula jumlah aset reksadana yang sedang dan pernah dikelola. Umumnya, jika semakin besar angkanya, maka menunjukkan bahwa ia memang tepercaya atas keahliannya mengelola reksadana.

Sudah mengantongi izin usaha legal dan resmi

Sudah mengantongi izin usaha legal dan resmi

Bukan cuma perusahaan investasi reksadana yang wajib mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku pihak otoritas pasar modal. Manajer investasi juga harus mengantongi izin ini sebelum bisa mengelola aset reksadana secara legal. Dengan adanya izin tersebut, artinya OJK mengawasi manajer investasi untuk memastikan segala hal berjalan sesuai peraturan.

Hal tersebut juga dilakukan demi keamanan dan kenyamanan kamu sebagai investor. Karenanya, pastikan kriteria manajer investasi yang baik adalah yang sudah mendapatkan izin usaha legal dan OJK. Kamu bisa mengeceknya melalui prospektus reksadana, ya!

Tidak sedang memperoleh sanksi

Selain prospektus reksadana, kamu juga bisa mengecek izin legal manajer investasi melalui website resmi OJK. Bahkan kamu sangat dianjurkan untuk mengecek di dua tempat tersebut. Dengan kata lain, kamu melakukan cross-checking antara informasi yang ada dalam prospektus reksadana dan website OJK. Memang apa hubungannya dengan kriteria reksadana?

Nah, pada website OJK, kamu tidak hanya bisa mengecek perusahaan manajer investasi yang sudah atau belum mengantongi izin. Di samping itu, website OJK juga biasanya mencantumkan nama-nama manajer investasi yang mendapatkan peringatan atau sanksi akibat melanggar peraturan. Di sinilah kamu bisa memastikan bahwa manajer investasi tidak sedang memperoleh peringatan atau sanksi.

Mengutamakan transparansi

Mengutamakan transparansi

Memang, sih, manajer investasi bertugas mengelola aset reksadana kamu. Namun, bukan berarti kamu tidak berhak mengetahui detailnya, Xultan. Sebagai investor, kamu berhak menanyakan progress investasi reksadana kamu, produk mana yang akan dibeli atau dijual, hingga suku bunga dari tiap produk reksadana yang tersedia di pasar modal.

Jadi, pastikan transparansi menjadi kriteria manajer investasi yang masuk pertimbangan. Jangan sampai manajer investasi justru menutup-nutupi dan keran mengambil keputusan tanpa persetujuanmu. Selain itu, pertimbangkan juga transparansi soal biaya. Tanyakan sedetail mungkin biaya apa saja yang bakal dikenakan agar kamu tidak kaget di belakang.

 

Keberhasilan investasi reksadana sangat dipengaruhi oleh kinerja manajer investasi. Jangan sampai kamu gagal mencapai tujuan finansial karena kualitas manajer investasi yang tidak sesuai ekspektasi. Oleh sebab itu, pastikan kamu mempertimbangkan kriteria manajer investasi di atas, ya.

Biasanya perusahaan reksadana mencantumkan partner manajer investasi mereka pada website. Xdana, misalnya, menunjukkan para manajer investasi rekanan pada halaman utama website. Beberapa di antaranya seperti Danareksa Investment Management, IndoPremier Investment, dan Mandiri Investasi.