27 Mei Investasi Reksadana Saat Pandemi, Pastikan Asetnya Likuid!
Memiliki uang cash saat kondisi pandemi virus corona memang sangat berguna. Kamu bisa pakai uang tunai ini untuk memenuhi kebutuhan hidup atau dana darurat saat ada kondisi mendesak. Namun, menempatkan seluruh dana dalam bentuk cash bukanlah menjadi langkah yang tepat karena risiko inflasi dan uang yang tidak berkembang. Maka dari itu, investasi reksadana saat pandemi dengan aset likuid sangat disarankan agar uang bisa bertumbuh.
Mengapa reksadana?
Reksadana adalah himpunan dana investor yang dikumpulkan dalam satu wadah untuk kemudian diinvestasikan ke portofolio efek oleh manajer investasi. Karena berupa himpunan dana, maka modal awal reksadana sangat terjangkau. Ini poin pertama mengapa investasi reksadana saat pandemi sangat disarankan.
Poin kedua, reksadana memiliki pilihan produk yang sesuai dengan berbagai macam profil risiko investor. Kamu yang memiliki profil risiko konservatif, bisa investasi di reksadana pasar uang. Profil risiko moderat bisa investasi di reksadana pendapatan tetap. Sedangkan profil risiko konservatif bisa memilih untuk menginvestasikan modalnya di reksadana saham.
Tentukan tujuan investasi
Karena setiap investor memiliki tujuan keuangan yang berbeda, maka strategi yang diambil saat memilih instrumen investasi sudah pasti berbeda. Begitu juga dengan modal. Ada yang memulainya dengan modal kecil, ada yang langsung modal besar. Semua tergantung dengan kemampuan dan tujuannya.
Maka dari itu, sebelum kamu mulai investasi reksadana saat pandemi, tentukan dulu apa tujuanmu investasi; apakah itu untuk modal bisnis yang akan dibutuhkan dalam jangka pendek atau dana pensiun jangka panjang. Kalau sudah tahu, tentukan modalnya. Sebagai contoh, minimal top up modal awal investasi di aplikasi Xsaver adalah Rp50 ribu. Kamu bisa pakai minimal top up ini atau bahkan lebih besar.
Pilih aset yang likuid
Setelah kamu tahu profil risiko, instrumen yang sesuai tujuan investasi, dan modal awal, kini saatnya cari tahu aset apa yang likuid. Di tengah pandemi virus corona, ada beberapa underlying asset produk reksadana menjadi unggulan. Underlying asset unggulan tersebut biasanya adalah aset yang tahan krisis seperti emiten yang berhubungan dengan kesehatan (apotek, farmasi, alat kesehatan, dan rumah sakit) serta food & beverages. Investasi reksadana pada underlying asset unggulan ini akan menguntungkan karena proyeksinya bagus dalam beberapa waktu ke depan.
Pertimbangkan kinerja manajer investasi
Keuntungan dari menempatkan dana di reksadana adalah adanya bantuan pengelolaan dari manajer investasi dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah profesional. Kamu bisa andalkan manajer investasi untuk pengelolaan, sehingga tidak perlu khawatir kalau kamu tergolong investor baru dengan pengalaman yang minim. Di saat pandemi, ada kriteria khusus yang harus kamu temukan dalam diri manajer investasi, yaitu fleksibilitas layanan.
Kalau biasanya pendaftaran nasabah atau request pencairan dana mengharuskan investor untuk datang ke kantor sekuritas, maka untuk saat ini carilah manajer investasi dengan layanan digital. Misalnya, investasi reksadana melalui aplikasi Xsaver yang bisa diunduh di smartphone. Mulai dari pendaftaran nasabah, pengelolaan reksadana, hingga pencairan aset semua bisa melalui aplikasi. Kamu tidak perlu pergi keluar rumah hanya untuk pencairan aset. Manajer investasi akan melayanimu dari jarak jauh dan segala urusan bisa selesai dengan satu aplikasi.
Sebagai pilihan investasi reksadana saat pandemi, aplikasi Xsaver dari PT Xdana Investa Indonesia (Xdana) telah mendapat izin dan pengawasan resmi dari OJK. Xdana sendiri telah mengantongi izin OJK sebagai Penasihat Investasi, Izin Perusahaan Sekuritas, dan Agen Penjual Reksadana. Demi mendukung layanan digital yang diberikan, Xdana juga sudah bekerja sama dengan Gopay dan DANA untuk transfer modal awal investasi. Yuk, pakai Xsaver!