26 Nov Berinvestasi Reksadana Bagi Pemula, Begini Tipsnya!
Sebelum berinvestasi reksadana, sudah seharusnya kamu mempelajari serba-serbi instrumen yang satu ini demi mencegah terjadinya kerugian finansial di masa mendatang. Jika reksadana menjadi instrumen yang dipilih, pastikan untuk memulainya kamu sudah memilih Manajer Investasi yang tepercaya, profesional, dan berpengalaman. Hal ini penting diperhatikan karena dalam investasi reksadana nantinya Manajer Investasi yang akan mengelola dana investasi yang kamu setorkan.
Agar tidak salah langkah dalam memulai investasi, yuk simak panduan selengkapnya di sini!
Mengalokasikan dana investasi di awal bulan
Kalau biasanya kamu menyisihkan dana tabungan di akhir bulan setelah seluruh kebutuhan terpenuhi, maka cara ini tidak bisa diterapkan ketika kamu akan mulai berinvestasi. Dana investasi harus dialokasikan di awal bulan sesegera mungkin sebelum kamu menggunakannya untuk beragam kebutuhan. Meskipun terdengar sulit, tetapi cara ini cukup efektif dilakukan. Kamu bahkan bisa memisahkan rekening investasi dan rekening tabungan untuk lebih memudahkan proses alokasi dana investasi.
Pelajari cara kerja reksadana
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, pastinya kamu perlu terlebih dulu mempelajari cara berinvestasi reksadana. Seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan ini, dana investasi yang disetorkan akan dikelola oleh Manajer Investasi ke beberapa instrumen. Dengan demikian, risiko kerugian dapat dicegah karena kamu tidak hanya berinvestasi pada satu perusahaan. Selain itu, return yang diberikan dari investasi reksadana juga cukup besar dan mudah dicairkan. Kamu bahkan tidak terikat waktu jatuh tempo, sehingga bisa mencairkan dana investasi kapan saja.
Ragam jenis investasi reksadana
Tidak kalah pentingnya, sebagai pemula kamu juga wajib mengenal beragam jenis investasi reksadana. Ini penting agar kamu bisa menetapkan strategi dengan tepat sesuai dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Setidaknya ada tiga jenis reksadana yang bisa kamu pilih, antara lain:
1.Reksadana pendapatan tetap
Jenis instrumen investasi yang didominasi dengan investasi dalam bentuk obligasi sebanyak 80% dari total portofolio yang dimiliki. Tingkat pengembalian hasil atau return melalui jenis reksadana pendapatan tetap terbilang cukup stabil.
2. Reksadana pasar uang
Investasi reksadana pasar uang termasuk paling banyak diminati karena menjanjikan pengembalian keuntungan lebih tinggi. Manajer Investasi akan menempatan 100% dana investasi yang kamu setorkan pada instrumen pasar uang, seperti obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun, deposito berjangka, maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
3. Reksadana campuran
Dinamakan reksadana campuran karena instrumen ini memanfaatkan beragam instrumen dan peraturan. Meski menjanjikan return yang tinggi, sayangnya jenis reksadana ini memiliki risiko yang lebih besar. Oleh karena itu, sebagai pemula kamu harus berhati-hati ketika mengambil keputusan dalam reksadana campuran.
Ketahui tempat membeli reksadana
Satu lagi hal yang wajib diketahui oleh investor pemula ketika akan berinvestasi reksadana, yaitu tempat membeli reksadana itu sendiri. Berbeda dari instrumen deposito yang hanya bisa dilakukan di bank, reksadana dapat dibeli langsung melalui Manajer Investasi yang menerbitkan produk reksadana sekaligus mengelolanya secara profesional. Menariknya, sekarang kamu bisa membeli produk reksadana secara online melalui aplikasi Xdana. Kapan saja dan dari mana saja, investasi reksadana dapat dimulai!
Tak perlu lagi menunggu lama-lama. Kamu bisa berinvestasi reksadana sekarang juga untuk segera merasakan keuntungannya. Good luck!
Photo Credit: Pexels