fbpx

Begini Cara Menabung Dana Darurat Kembali Setelah Digunakan

Begini Cara Menabung Dana Darurat Kembali Setelah Digunakan

Begini Cara Menabung Dana Darurat Kembali Setelah Digunakan

Hidup memang penuh dengan ketidakpastian. Kita tidak tahu kapan hidup bakal membawa kita ke situasi darurat. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, dana darurat bisa membantu kamu untuk menghadapi situasi tersebut. Contohnya seperti masa pandemi sekarang ini. Mungkin ada dari kamu yang terpaksa menggunakan dana darurat karena pemasukan berkurang. It’s okay, Xultan. Yang penting, saat kondisi finansial sudah lebih stabil, kamu harus kembali menabung dana darurat hingga mencapai nominal awalnya.

Idealnya, kamu disarankan untuk menabung dana darurat sejumlah tiga kali pengeluaran bulanan bagi yang masih single, enam kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah menikah, dan sembilan sampai dua belas kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah menikah dan memiliki anak. Agar hal tersebut tercapai, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan.

Review dulu kondisi finansial kamu

Review dulu kondisi finansial kamu

Situasi darurat menuntut kamu untuk beradaptasi, termasuk dalam hal kebiasaan keuangan yang pasti berbeda dari ketika kondisi finansial lebih stabil dulu. Alhasil, kemungkinan besar kondisi finansial terkini kamu pun ikut mengalami perubahan.

Nah, dengan melakukan review atau financial check up, kamu bisa mengetahui kondisi seperti apa yang sedang dihadapi. Dari sini, idealnya kamu bakal mengetahui total jumlah tabungan, kondisi utang atau cicilan, hingga sisa dana darurat. Dengan begitu, kamu tahu harus menyiapkan berapa banyak uang untuk mengembalikan dana darurat sekaligus mengatur keuangan lebih baik lagi.

Sisihkan gaji sejak awal, jangan tunggu sisa

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kita tidak tahu kapan situasi darurat bisa muncul. Itulah kenapa semakin cepat dana darurat kembali terkumpul, maka akan semakin baik. Karenanya, pastikan kamu selalu menyisihkan gaji bulanan untuk mengumpulkan kembali dana darurat. Begitu menerima gaji, langsung sisihkan sebagian dan masukkan ke pos dana darurat. Jangan menunggu uang sisa gaji tiap bulannya karena belum tentu ada sisa untuk ditabung. Bisa-bisa dana darurat kamu tidak kunjung terkumpul.

Tempatkan di instrumen investasi yang tepat

Tempatkan di instrumen investasi yang tepat

Lalu, di mana kamu harus menyimpan atau menabung dana darurat? Sebaiknya kamu menempatkan dana darurat di instrumen investasi yang mudah diakses dan mudah dicairkan. Jadi, jika sewaktu-waktu kamu membutuhkan dana darurat, kamu bisa segera mendapatkan fresh money dalam waktu relatif cepat.

Salah satu yang direkomendasikan adalah reksadana pasar uang. Instrumen investasi satu ini dikenal memiliki performa yang relatif stabil karena tingkat risikonya cenderung rendah. Sebagai bentuk investasi, tingkat likuiditasnya juga cukup tinggi. Bahkan kalau kamu berinvestasi reksadana pasar uang dengan menggunakan aplikasi seperti Xsaver, kamu bisa mencairkan dana hanya dengan menekan tombol Withdraw. Idealnya, proses pencairan ini membutuhkan waktu hingga maksimal tujuh hari kerja.

Lakukan secara bertahap

Tidak bisa dipungkiri bahwa menabung dana darurat itu memang cukup menantang, apalagi kalau jumlahnya lumayan banyak. Katakanlah kamu sudah menikah dan tiap bulannya mengeluarkan uang sebanyak Rp6 juta. Artinya, dana darurat kamu dan pasangan seharusnya adalah Rp36 juta. Jumlah tersebut memang cukup banyak, tapi kamu tidak harus langsung memenuhinya dalam sekali waktu. Coba pasang target untuk mempermudah, misalnya mengembalikan dana darurat hingga dua kali pengeluaran bulanan dulu. Kalau sudah tercapai, baru tentukan target berikutnya.

 

Pentingnya dana darurat baru akan terasa ketika kamu berada di situasi yang mendesak. Karenanya, apabila kamu memutuskan untuk menggunakan dana darurat, iringi juga dengan komitmen untuk segera mengembalikannya. Berbekal tips-tips di atas, kamu pasti bisa kok menabung dana darurat hingga mencapai jumlah idealnya. Semangat, ya!