Anti Gagal Liburan Karena Tiket Mahal, Siasati dengan Reksadana

21 Feb Anti Gagal Liburan Karena Tiket Mahal, Siasati dengan Reksadana

Kalau kamu cek website atau aplikasi penjualan tiket pesawat, bakal terasa harga tiket mahal yang membuatmu jadi berpikir-pikir lagi buat traveling. Kondisi ini bisa terjadi karena pemerintah Indonesia memang menaikkan tarif batas bawah tiket pesawat. Tujuannya untuk membantu memperbaiki neraca keuangan maskapai penerbangan yang sempat kurang baik gara-gara membengkaknya beban operasional.

Duh, padahal kamu sudah lama membayangkan nikmatnya bersantai di pinggir pantai atau rebahan di resort mewah. Jangan langsung putus asa begitu, dong, Xultan. Walaupun mungkin tiket mahal, rencana liburan bukan berarti harus gagal. Kamu bisa menyiasatinya dengan cara nabung reksadana!

Tentukan destinasi dan tanggal liburan yang paling pas

Kota atau negara mana, sih, yang jadi destinasi liburan impian kamu? Lalu, kapan kamu berencana berangkat dan berapa lama kamu bakal menghabiskan waktu di sana? Kedua hal ini penting banget untuk kamu tentukan sejak jauh-jauh hari. Dengan begitu, kamu punya waktu lebih banyak untuk melakukan persiapan, khususnya persiapan finansial yang cukup. Sebagai saran, sebaiknya pilih tanggal liburan saat sedang low season agar harga tiket akomodasi tidak semahal peak season.

Tiket akomodasi ini bukan cuma tiket pesawat dan penginapan, ya. Kalau kamu berencana mendatangi tempat-tempat wisata, pertimbangkan juga harga tiket masuk di tiap tempat wisata tersebut. Oleh sebab itu, bakal lebih oke kalau kamu sekalian membuat itinerary agar perkiraan biaya yang dibutuhkan bisa lebih akurat.

Nabung reksadana sejak jauh-jauh hari

Let’s say kamu berencana solo traveling ke Bali dari Surabaya selama lima hari empat malam. Anggaplah harga tiket pesawat dalam sekali penerbangan adalah Rp500.000, berarti kamu butuh uang Rp1 juta untuk tiket pesawat saja. Kemudian, katakanlah harga penginapan per malam adalah Rp300.000, sehingga kamu butuh Rp1,2 juta untuk membayar akomodasi penginapan.

Selama lima hari tersebut, rencananya kamu bakal mengunjungi Bali Zoo Park (Rp140.000 per orang), Puncak Danau Buyan Wanagiri di Bedugul (Rp25.000 per orang), dan empat pantai (sekitar Rp20.000 per pantai, total Rp80.000). Di samping itu, kamu juga berencana nongkrong di beberapa kafe unik di Bali, sehingga mengalokasikan uang Rp500.000. Belum lagi uang makan, jajan, dan beli oleh-oleh sebanyak Rp500.000 lagi. 

Jika semuanya ditotal, maka jumlah bujet yang perlu kamu siapkan adalah Rp3.445.00 untuk liburan ke Bali. Biasanya, bujet liburan kerap membengkak karena berbagai hal. Maka, kamu pun memutuskan untuk menyiapkan uang sebesar Rp5 juta. Jangan panik, kamu bisa mengumpulkannya dengan nabung reksadana menggunakan aplikasi Xsaver. Berikut simulasinya untuk memberi kamu gambaran berapa uang yang harus kamu tabung per bulannya.

Gimana kalau tabungan sudah terkumpul sebelum waktunya?

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menyisihkan uang Rp500.000 dalam satu tahun, kamu sudah bisa mengumpulkan uang sampai Rp6 juta untuk liburan ke Bali walaupun tiket mahal. Namun, gimana kalau misalnya kamu sudah menargetkan untuk nabung reksadana selama setahun, tapi kamu punya rezeki lebih sehingga bisa menabung lebih cepat?

No worries, Xultan. Reksadana merupakan investasi yang proses pencairannya cukup cepat, sehingga kamu bisa segera mendapatkan uang yang dibutuhkan buat berlibur. Idealnya, prosesnya cuma memakan waktu maksimal tujuh hari. Selama menunggu proses pencairan, kamu bisa mulai cari-cari tiket pesawat dan penginapan. Jadi, ketika proses pencairan reksadana selesai, kamu bisa langsung melakukan pembayaran, deh!

Jangan sampai tiket mahal menghalangi kamu untuk liburan ke destinasi impian. Semua bisa diwujudkan dengan planning yang matang menggunakan reksadana. Happy holiday, Xultan!