27 Mar 3 Sumber Tambahan Modal Investasi di Bulan Ramadan
Anjuran menahan diri untuk makan dan minum di bulan Ramadan ternyata seiring dengan semangat pengelolaan finansial. Kalau di bulan puasa kamu diharuskan menahan keinginan untuk makan dan minum, di investasi kamu diminta untuk menahan dana kelolaan selama periode tertentu. Puasa dan investasi juga saling berhubungan. Saat Ramadan, idealnya kamu punya tambahan modal investasi untuk dibelikan reksadana. Pos pengeluaran apa yang bisa jadi modal ini?
Uang makan siang
Saat hari biasa, kamu beli makan siang di kantor dengan teman-teman. Tapi saat puasa tiba, kamu harus menahan keinginan untuk makan dan jajan. Di sore hari saat kantuk datang, kamu juga harus menahan diri untuk tidak membeli kopi. Sedih? Jangan. Karena kamu dapat untung dari bulan Ramadan, yaitu modal investasi tambahan dari uang makan siang.
Katakanlah uang makan siang dan jajan kopi di sore harimu sekitar Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Kalau uang ini dialokasikan untuk investasi, maka bisa dapat banyak. Hitung saja Rp50 ribu X 30 hari = Rp1,5 juta. Atau kalau uang makan siangmu Rp100 ribu, maka: Rp100 ribu x 30 hari = Rp3 juta. Uang sebanyak Rp1,5 juta sampai Rp3 juta ini lumayan besar banget, lho, kalau dijadikan tambahan investasi reksadana.
Budget nongkrong dan hiburan
Sebagai manusia yang juga butuh sosialisasi dan hiburan, waktu luang biasanya digunakan untuk nongkrong dan jalan-jalan. Bisa sekadar keliling mall, makan bareng teman, atau nonton bioskop dengan pasangan. Sayangnya, kamu tidak bisa banyak-banyak nongkrong dan nonton bioskop karena beberapa pusat hiburan ditutup saat siang hari.
Terlebih, karena harus puasa dari pagi hingga petang dan tarawih di malam hari, sudah pasti waktumu buat nongkrong atau jalan jadi terbatas. Yang biasanya after office nongkrong, jalan-jalan, dan nonton, jadi berubah ke persiapan buka puasa dan ibadah. Ada keuntungan dari kondisi ini? Tentu saja ada. Budget nongkrong dan jajanmu jadi nganggur. Kamu pun bisa menjadikan ini sebagai modal investasi. Interesting, right?
Uang THR dari kantor
H-7 atau satu pekan sebelum Hari Raya Idulfitri, karyawan kantor yang beragama Islam pasti dapat Tunjangan Hari Raya (THR). Nominalnya tidak main-main, lho. Bisa satu kali gaji. Bayangkan saja berapa yang kamu dapat kalau misalnya gajimu dua digit. Belum lagi, THR diberikan bersama dengan gaji di bulan itu. Double, deh, penghasilan kamu.
Meski menggiurkan, THR jangan digunakan untuk hal yang sifatnya foya-foya. Contohnya, beli baju Lebaran hingga beberapa pieces, borong kue kering, beli perhiasan emas, kesempatan borong skincare, dan lain-lain. Lebih baik gunakan untuk investasi yang sifatnya lebih jangka panjang. Kamu bisa sisihkan 10-20% dari THR untuk investasi.
Cara mengelola modal investasi di bulan Ramadan
Tidak dapat dipungkiri, sih, menahan godaan untuk belanja baju Lebaran atau kue kering itu sulit. Belum lagi berbagai promo diskon, cashback, dan buy 1 get I yang diberlakukan selama Ramadan. Pasti tambah ingin belanja. Tapi, ingat kalau hidupmu tidak berhenti saat Ramadan dan Idulfitri saja. Kamu masih butuh biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup setelahnya.
Agar sukses melakukan penghematan, kamu bisa buat dulu anggaran pengeluaran selama satu bulan. Tulis berapa rupiah yang akan digunakan untuk makan sahur, berbuka, dan beli camilan setiap hari. Tulis juga berapa yang akan digunakan untuk kebutuhan tetap setiap hari, misalnya transportasi. Kalau sudah, siapkan dulu beberapa untuk jaga-jaga. Nah, sisanya ini yang harus segera diinvestasikan.
Kamu tidak perlu repot ke kantor sekuritas kalau mau investasi. Sekarang, reksadana sudah bisa dibeli melalui aplikasi investasi reksadana, Xsaver. Mulai dari pembukaan rekening, pembelian reksadana, hingga pengelolaan, semua bisa pakai Xsaver. Lebih mudah dan simpel, deh!